Toilet training

“kok kayak bau aneh ya…?, aisyah BAB ya? “ tanyaku pada aisyah yang sedang sibuk main crayon.

“iyaaahhh… “ jawab aisyah dengan nada polosnya

“kan ibu sudah bilang, kalau mau E’E’ dan pipis bilang ya “E’E’”, “pipip”” jelasku

Kemandirian yang satu ini, BAB dan BAK masih menjadi hal tersulit bagi ibunya. Lho kok ibunya? Bukannya anaknya yang menjalani? Harusnya sulit bagi anaknya donk…

Enggak, yang satu ini beda. Jadi ceritanya, aisyah saat umur 14 bulan setelah kembali dari rumah neneknya di jambi, aku bertekad untuk melepas pospak dan mulai melatihnya toilet training. Eh, ternyata sekembalinya dirumah, aku dihadapkan lagi dengan ketidakkonsistenan diriku yang masih sering memakai kan pospak untuk aisyah. Kenapa enggak, setiap aisyah bilang “pipip”, selalu saja setelah air kencingnya keluar. Dan yang seringnya, tanpa aku sadari, celana aisyah sudah basah karena baru selesai pipis. nah lho, bingung kan, dimana ini anak tadi kencingnya?! nyariin ngerangkak sambil mengendus endus lantai. Apalagi suami adalah tipe orang yang sangat Hati2 sama najis. Meski kursi sudah dibersihkan, masih saja ada kekhawatiran untuk duduk. Akhirnya, aku bersihkan lagi deh. Aisyah sudah cebok pun, masih ditanya, apa aisyah sudah bener2 bersih. Jadi, dari kejadian itulah, aku tergoda untuk memakaikan pospak lagi ke aisyah. Dan dampaknya sekarang, aisyah baru bilang “pipip” setelah air kencingnya keluar, meskipun itu memakai pospak. Jadi, gimana tuh?

Intinya untuk menjadikan toilet training itu berhasil, orang tua harus konsisten dalam melatihnya. Ok…

#harike6
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangkitkan Paradigma Perubahan dari Benak Para Pemuda Indonesia**

Perkembangan Penelitian IPB sebagai Penjawab Permasalahan Pertanian Indonesia

jilbab dan khimar...