“berminat naik tingkat g? “

Semalam, suami sedang dalam perjalanan menuju banjarmasin. Untungnya masih bisa mengobrol meskipun dalam kondisi capek. Tak sengaja obrolan kita membahas tentang perjalanan hidup manusia.

“supir yang itu tuh (tdk disebutkan namanya) dulu semasa jadi karyawan, kawannya pak X lho.. “ suamiku memulai

“ooohhh.. Pak X yang manajer kebun sebelah ya? “ tanyaku

“iya.. Itulah rizki ya, nasib orang sudah ditetapkan oleh Allah. Mungkin saja pak supir itu juga berjuang keras tapi ya namanya rizki, Allah lah penentunya” terang suami

“iya ya.. Jadi, kira2 dalam lubuk hati yang paling dalam, sayang juga ingin berjuang keras untuk naik jabatan? “ tanyaku

“hmmm… terkadang hidup itu kayak ‘balon oek’, tahu g? Balon yang ada 2 di kanan kiri, kalau kita pencet satunya, maka yang satu mengempis sambil mengeluarkan bunyi ‘oek’. Jika jabatan meninggi, semakin besar risikonya, harus rela sering2 ninggalin keluarga, waktunya harus lebih untuk kerjaan, fikiranpun juga lebih terbebani. Nah karena aku ngerasa udah bersyukur seperti ini, waktu untuk keluarga banyak, gaji cukup, jadi g terlalu berambisi lah” jelasnya

“oh gitu ya, baguslah. Kalau aku si asal keluarga bahagia, jabatannya naik atau tetap y g masalah. Bahagia itu ketika hak dan kewajiban setiap anggota keluarga terpenuhi” timpalku

Jadi kesimpulan nya, qt tdk perlu khawatir kehidupan yang akan qt hadapi kedepan, kaya atau miskin. Yang patut qt Khawatir kan adalah ketika TAKWA itu tidak menjadi pakaian qt. Allah sudah berjanji untuk memudahkan dan menolong setiap hambanya yang bertakwa, serta akan memberi rizki dari pintu yang tak disangka2..

#harike4
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangkitkan Paradigma Perubahan dari Benak Para Pemuda Indonesia**

Perkembangan Penelitian IPB sebagai Penjawab Permasalahan Pertanian Indonesia

jilbab dan khimar...