KRITISI WACANA, INDONESIA MENJADI PUSAT MODE MUSLIMAH DUNIA

Oleh : Ainun Istiharoh*

            Perempuan kian menjadi sorotan, setelah dimenangkannya kontingen perancang busana muslimah dari Indonesia yang mengikuti fashion muslimah di Perancis pada Desember 2011 lalu. Rancangan busana muslim asal designer Indonesia mendapat sambutan meriah dan apresiasi dari masyarakat Eropa. Rancangan busana muslim Indonesia dianggap paling fashionable namun tetap sesuai pakem berbusana muslim, kata designer muda Diandra Wahyu Utami. Untuk itulah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan Indonesia menjadi pusat busana muslim dunia dan meningkatkan ekspor ke Eropa. "Industri busana muslim Indonesia akan segera memperluas pasar di wilayah Asia seperti Thailand, Malaysia serta beberapa negara Eropa di Inggris, Prancis dan Turki. Sampai dengan 2025, pemerintah menargetkan ekspor produk busana muslim mencapai 7 persen," kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah, pada acara pembukaan pameran produk busana muslim di Jakarta, Selasa (31/7).
Kontes Busana Muslimah
            Berdasarkan wacana diatas, sekilas menjadi sesuatu yang patut dibanggakan. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki orang-orang yang hebat dalam merancang busana muslimah. Apresiasi dari masyarakat Eropa mendorong para perancang busana Indonesia untuk terus menggelar pameran busana muslimah disetiap tahunnya. Sepintas direnungkan, baru kali ini terdapat pusat mode busana muslimah, dan itu adalah Indonesia.
Model busana muslimah yang notabene dipakai oleh wanita muslim (beragama islam) dari dahulu hingga sekarang (sebelum adanya kompetisi busana muslimah) belum pernah menjadi ketertarikan tersendiri di mata dunia. Hal ini dikarenakan, busana muslimah memiliki ketentuan syari’at yang mengatur layak tidaknya busana tersebut dipakai. Seiring dengan perkembangan fashion didunia, saat ini busana muslimah yang ada disekitar kita tersaji dalam berbagai macam gaya/ mode. Mulai dari busana yang berbahan katun hingga berbahan sutera. Perkembangan fashion ini oleh dunia barat merupakan hasil karya manusia yang menggunakan haknya untuk ber-ekspresi, sehingga tak ayal jika fashion show didunia barat mendapat apresiasi yang luar biasa.
Disisi lain, perkembangan fashion ini merambah di Indonesia dan mempengaruhi gaya hidup sebagian masyarakat Indonesia. Warga Indonesia yang sebagian besar adalah muslim tidak ingin ketinggalan akan datangnya arus fashion mode on ini. Sehingga bermunculanlah ide/ karya para designer untuk merancang/ membuat busana muslimah yang sesuai perkembangan zaman. Dari sini begitu banyak ditemui agenda kontes muslimah yang menampilkan sosok perempuan modis dengan keindahan busana muslimah modern, dilengkapi dengan kecantikan wajah tentunya.

Makar dibalik usulan Indonesia menjadi pusat mode busana muslimah di dunia
            Keputusan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat mode busana muslimah didunia, merupakan jalan bagi para kapitalis semakin menancapkan pengaruhnya di Indonesia. Sesuai pernyataan menteri perindustrian Euis Saedah,"Hal ini menjadi rangsangan tersendiri bagi tumbuhnya perdagangan busana muslim, pasar busana muslim di Eropa sangat potensial bagi pelaku usaha di Indonesia”. Menurut dia, di Inggris, terdapat 1,5 juta muslim dan transaksi busana muslim di negara tersebut mencapai 150 juta dolar AS per tahun. "Dengan total umat Islam sebanyak 16 juta jiwa, omzet perdagangan busana muslim di Eropa mencapai 1,5 miliar dolar AS per tahun," ungkapnya. Hal ini terbukti bahwa usulan tersebut tidak lain ditujukan untuk meraih keuntungan dan materi semata bukan untuk mempermudah akses bagi perempuan untuk mengenakan busana muslimah. Hal ini dapat memicu masuknya investor-investor asing (pemilik modal) yang pada akhirnya mengatur model busana muslimah.
            Selain itu, dibalik adanya kontes busana muslimah yang ditujukan untuk memamerkan berbagai macam model/ gaya busana, tidak terlepas dari kegiatan meng-eksploitasi perempuan muslim. Dalam hal ini, perempuan dijadikan sebagai komoditas perdagangan yang menjadi salah satu sumber daya tarik keindahan. Sehingga pada akhirnya, perempuan dituntut untuk menjadi manusia yang menarik dengan mengonsumsi berbagai macam keindahan. Perempuan juga nantinya dituntut untuk selalu tampil cantik dan berpenampilan menarik. Dengan kata lain, Indonesia nantinya akan dijadikan sebagai pasar tempat penjualan barang-barang kosmetik dan pakaian dari perusahaan asing.
Pengaburan syari’at islam
            Busana muslimah bagi perempuan muslim sudah diatur secara jelas dalam islam. Hal ini seperti yang termaktub dalam QS. An-nur ayat 31 dan QS. Al-ahzab ayat 59 yang menerangkan tentang model jilbab dan kerudung yang wajib/ layak dipakai. Mengenai kecantikan, Islam tidak melarang bagi muslimah untuk tampil cantik. Namun tidak untuk di umbar didepan umum apalagi menjadi alat dagang. Islam sangat menjaga muslimah, membolehkan muslimah bersolek hanya didepan suami atau muhrimnya saja agar dapat menjaga iman dan kehormatan seorang wanita. Islam juga telah melarang wanita melakukan tabaruj (menampakkan perhiasannya). Dengan kata lain, tabaruj adalah hukum lain yang berbeda dengan hukum menutup aurat dan hukum wanita mengenakan kerudung (QS An Nur:31)  dan jilbab (QS Al Ahzab:59)
Melihat fakta diatas, tidak terlepas dari rencana penguasa negara imperialis yang berupaya untuk menumpulkan pemikiran kaum muslimin di Indonesia dengan adanya perkembangan fashion. Rencana ini juga ditujukan untuk melemahkan dan merusak kaum muslimin terutama kaum perempuan untuk tidak peduli dengan tuntutan syari’at melainkan tuntutan mode.  Sehingga wajiblah para perempuan mengetahui bahwa dalam islam kecantikan perempuan bukan karena modisnya dalam berbusana atau kecantikannya, melainkan dari ketakwaannya terhadap perintah dan larangan Allah.
Islam mengatur perempuan karena untuk menjaga kehormatannya bahkan islam sangat menjamin hak-hak perempuan untuk mendapatkan rasa aman, dihargai lebih, dan menjamin terpenuhinya pendidikan dan kesehatan.  Perempuan tidak dituntut untuk mengikuti trend/ mode yang semakin berkembang, namun juga tidak akan mengalami ketertinggalan dengan negara lain. Pasalnya islam menilai pekerjaan perempuan sangat berharga karena melaksanakan kewajibannya sebagai ummu wa robbatul bait. Hal ini dikarenakan ditangan perempuan lah generasi islam yang tangguh akan terlahir dan mampu menjadi pemuda  yang turut berkontribusi dalam perubahan.
Islam akan mengatur secara adil posisi perempuan diantara laki-laki dan hal ini dapat terwujud jika islam dijadikan sebagai pedoman kehidupan. Islam dapat dijadikan pedoman kehidupan jika negara juga menerapkan peraturan islam dalam menyelesaikan segala permasalahan. Saat itulah Islam akan menjadi rahmatan lil alamin. Negara yang mampu menerapkan islam secara keseluruhan adalah daulah islam yang bentuk negaranya adalah Khilafah. Wallahu a’lam bishawab

 *Mahasiswi AGH IPB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangkitkan Paradigma Perubahan dari Benak Para Pemuda Indonesia**

Perkembangan Penelitian IPB sebagai Penjawab Permasalahan Pertanian Indonesia

jilbab dan khimar...