JOB = CAREER...???
Oleh : Ainun Istiharoh*
Apakah job sama dengan karier? Bagi yang bingung, coba kita baca penjelasan Rene Suhardono seorang Career Coach dalam bukunya yang berjudul I Just Love Your Job. Bisa-bisanya mimpi jadi kenyataan. Not only do you get to work for that big company, tapi juga punya gaji gede , plus ini dan itu lainnya. Ooh, how i envy your career.
Karier seringkali bisa dilihat dari dua sisi: pertama, apa yang benar-benar dirasakan dan kedua, apa yang ingin ditampilkan kepada dunia. Apabila keduanya sama dan sejalan—itu luar biasa! Namun apabila berbeda: you have a problem. Beberapa kali beliau menjumpai profesional yang memperkenalkan diri dengan menyebut terlebih dulu nama perusahaan atau jabatan sebelum menyebut nama sendiri. Pada sisi lain, ada juga yang enggan memperkenalkan diri karena merasa belum punya pekerjaan atau jabatan yang bisa dibanggakan. Ini sungguh menyedihkan.
Jabatan, pangkat, tempat kerja, uang, fasilitas kantor, dll adalah pelengkap pekerjaan. Bahkan bukan pekerjaan itu sendiri, apalagi karier. Terlalu sering “lambang-lambang” ini jadi pertimbangan terdepan dalam keputusan mencari pekerjaan dan berinteraksi dengan lingkungan. Your job should never define you.
Kebanggaan atas karier tidak sama dengan kebanggaan atas fasilitas mobil kantor yang diterima atau gaji diatas rata-rata industri yang dinikmati. Kebanggaan atas karier berawal dari kejujuran kepada diri sendiri atas apa yang dirasakan, dan keberanian untuk terus jujur. Memang tidak mudah tapi cobalah dulu...
Mengapa Anda Bekerja...???
Seringkali kita merasa pekerjaan kita ya karier kita..?? its a free kick by David Beckham with you as the goalie! Semua yang anda lihat dan ada dikantor adalah bagian dari pekerjaan alias Job. Seluruh peralatan di atas meja, prosedur, mekanisme, dan tugas adalah bagian dari itu. Termasuk didalamnya bos (so many of them), rekan kerja, dan bawahan kita. Bahkan termasuk kartu nama kita. Singkatnya, pekerjaan sekedar alat atau kendaraan yang bisa membawa kita ke satu tempat yang kita kehendaki. Pekerjaan dalah milik perusahaan, bukan milik kita. You may have attachment to your job itis not and will never be yours. Sebaliknya, karier adalah perjalanan itu sendiri. Bisa jadi kita punya banyak pekerjaan dalam karier, bisa juga kita mengalami pergantian profesi didalamnya. Jangan pernah melihat karier sebagai garis lurus. Terlalu banyak contoh yang bisa menggambarkan betapa karier kita terkesan erratic. Kalau kita beranggapan bahwa awal garis karier adalah jenjang pendidikan, lucu juga melihat perbankan Indonesia yang banyak dihuni oleh lulusan IPB. Institiut Pertanian Bogor itu seringkali disebut sebagai Institut Perbankan Bogor!
“karier merupakan totalitas kehidupan profesional sejak mata terbuka dipagi hari hingga kembali terlelap tidur. Tidak semata terkait dengan cara-cara memperoleh penghidupan, karier berhubungan erat dengan passion, tujuan hidup, values, dan motivasi dalam berkarya untuk memberikan kontribusi kepada lingkungan. Tujuan karier tidak lain adalah kebahagiaan dan ketercapaian. Dan tidak ada cara yang lebih tepat dan nyaman apabila karier kita dikendalikan oleh passion kita. Your careerr is yours. Your career is you.”
Your Job Is Not Your Career...!
Job seringkali disamakan dengan karier, sebagian besar tenaga kerja di Indonesia beranggapan bahwa pekerjaan mereka adalah karier mereka juga. Pekerjaan adalah alat sebagaimana mobil akan mengantar kita dari satu tempat ke tempat yang lain. Karier adalah perjalanan panjang kehidupan profesional tenaga kerja. Kita bisa dipecat dari pekerjaan namun bukan dari karier. Your career is you.
Job and Career...
· Pekerjaan adalah milik perusahaan
· Karier adalah milik anda sendiri
· Karier berbicara soal impian anda, keinginan terbaik anda dan hidup andaaa.
· Jangan Cuma menerima pekerjaan, sebaliknya anda harus memilih pekerjaan yang sesuai dengan karier anda
· Jangan hanya mencari pekerjaan yang lebih baik, kejarlah karier yang gemilang.
Apakah Pekerjaan itu Sebenarnya...?
· Alat instrumen bagi perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi
· Sarana bagi individu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan berkarya
· Jalan untuk berkembang secara pribadi dan profesional
· Kendaraan untuk memperoleh pencapaian pribadi dan berkontribusi bagi lingkungan
Karier sepenuhnya mengenai diri sendiri...
· Bagaimana mengenal diri sendiri dan mengetahui hal-hal yang sangat diminati
· Bagaimana menjalankan hidup bermakna
· Bagaimana kita ingin diingat saat tiada nanti
· Bagaimana untuk senantiasa punya pandangan positif sepanjang hidup
· Semangat untuk terus melakukan perbedaan dalam hidup sekarang
· Bagaimana mencapai kebahagiaan dan kepuasan/ ketercapaian dalam hidup
Hmmm...sangat puas sekali membaca buku tersebut, saya sepakat bahwa pekerjaan tidak sama dengan karier. Saya berfikir bagaimana perasaan seseorang yang kebingungan mencari pekerjaan dengan alasan pekerjaan adalah satu2 nya yang bisa dilihat dan dijadikan tolak ukur keberhasilan seseorang (meskipun secara eksplisit tidak mengatakan demikian). Menurut saya, tujuan hidup adalah untuk meraih kebahagiaan dan kepuasan hidup. Sehingga bukan karier yang mengikuti pekerjaan tapi pekerjaan yang seharusnya mengikuti karier. Setidaknya jika seseorang tidak mendapatkan pekerjaan yang bonafit atau yang diinginkan, yang terpenting adalah kita masih mampu berkarya dengan apapun yang kita miliki. Berkarya apasajalah yang penting halalan thoyyiban, benar kan? Nah konsep inilah yang seharusnya kita miliki agar kita tidak mudah stress hanya karena tidak mendapatkan tempat bergantung untuk mendapatkan materi. Marilah berkarya dan berikan sebesar2nya manfaat untuk ummat dengan potensi kita.
Terlebih lagi jika kita paham, untuk apa kita hidup? Hidup bukan semata2 untuk mendapatkan materi tapi ada tujuan yang lebih agung yaitu beribadah kepada sang Pencipta untuk meraih ridhonya dan mencapai kebahagiaan yang hakiki (yaitu di akhirat). Dengan demikian, jika kita sudah berkomitmen untuk meraih tujuan itu, maka tidak ada aktivitas satupun yang tidak mendukung tujuannya.
Contohnya seperti ini sobat, seorang mukmin yang menginginkan surga Allah di akhirat kelak, tentu dia akan selalu menyesuaikan setiap perbuatan dan pilihannya didunia agar selaras dengan perintah dan larangan Allah. Dengan penuh kesadaran, setiap pilihan yang dia buat akan mendekatkan atau menjauhkannya dari surga Allah. Nah konsep yang cemerlang inilah yang semakin mendorong kita menjadi insan yang bermartabat bukan hanya dimata manusia tapi juga dimata Allah. Selain itu pemikiran ini juga yang mendorong manusia untuk senantiasa berkarya (sesuai perintah dan larangan Allah tentunya). Jadi janganlah berlarut2 dalam kebingungan ketika kita harus secepatnya mencari pilihan. Berupayalah untuk mendapatkan apa yang diridhoi Allah (dalam mencari kesibukan sekalipun). Semoga kita menjadi orang yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, terutama bagi agama ISLAM.
*Mahasiswi AGH 46 IPB
Komentar
Posting Komentar