Langit Lazuardi

Seperti judulnya, namanya juga dapur pasti ada yang memasak dan dimasak. Kalau tidak ada asap artinya belum ada proses. Nah, sama seperti kelas ke 3 Revowriter dihari Selasa kemarin. Namanya kelas artikel. Itulah menu yang disajikan oleh bu Asri Supatmiati sebagai chef di dapur nulis. Keseruannya didalam kelas membuat para peserta berasap alias ngebul.  Berbeda dengan kelas sebelumnya, dimana kita diajak menemukan strong why dan belajar menggali sumur ide, sekarang saatnya kita menyajikan tulisan berupa artikel/ opini. Kelas artikel ini cukup membuat ngebul para peserta Revowriter, karena kita diharapkan membuat artikel yang memenuhi kriteria tertentu. Jika tidak, maka tulisan kita hanya sekedar coretan tanpa dampak.  Bagaimana mengolah ide dan menyusun kata agar menjadi kalimat menarik dan berdampak, membutuhkan trik khusus. Teman-teman di kelas Revowriter nampaknya berfikir keras bagaimana memunculkan susunan kalimat yang menarik untuk dibaca. Saya sendiri merasa tertanta

Ini secuil kisah perjalanan hidup saya. Melihat pesona ragam keindahan ciptaan Allah termasuk salah satu keinginan saya sejak dulu. Pernah, bahkan sering, saat masih sekolah saya mengikuti kegiatan kemah dari gunung ke gunung, hutan ke hutan, dan dari pantai ke pantai. Menurut saya, melihat alam bebas membuat saya semakin yakin akan kebesaran Allah, bahwa didunia ini, ada banyak makhluk Allah yang tercipta dengan ragam corak kehidupannya masing-masing. Burung yang terbang, memiliki ragam kehidupan yang berbeda dengan hewan yang lain. Manusiapun demikian, beragam budaya, aktivitas, juga setiap kepala memiliki 'isi' yang berbeda. Itu yang saya fikirkan dahulu. Sekedar menikmati perbedaan sesuatu yang nampak. Manusia dan alam semesta.  Seiring berjalannya waktu, saya diizinkan Allah untuk menuntut ilmu di tanah orang, yaitu kota hujan-Bogor Jawa Barat. Itulah kali pertama saya merasakan hijrah yang sebenarnya, disamping hijrah dari tempat lahir saya di Probolinggo Jawa

Kelas Ide.  Selasa kemarin tepatnya 16 Juni 2020, kali kedua saya mengikuti kelas menulis di revowriter. Setelah sebelumnya kami membahas tentang strong why membuat tulisan yang begitu merevolusi pikiran. Kini, kami berbincang hangat tentang menggali sumur ide.  Ide memang perlu digali ya, kenapa? Karena kebanyakan penulis pemula memiliki kendala pada ide yang akan ditulis. Meskipun, tercatat ada sekitar 9 kendala yang dialami penulis di kelas revowriter, tapi persoalan ide menjadi hambatan tersendiri.  Bagi saya, kelas ide kemarin membuka pikiran saya bahwa ide itu ada dimana-mana, dan memang betul demikian. Hanya saja, kita kurang peka untuk menjadikan setiap ide itu sebuah hal yang menarik untuk dibahas. Apakah karena kesibukan dunia yang menyita banyak fikiran ataukah rasa malas yang belum terhempas.  Saya pribadi termasuk orang yang selektif terhadap ide yang akan ditulis. Sehingga waktu yang dimiliki hanya habis untuk memilah ide. Tapi setelah saya mengikuti kelas men

Menemukan strong why bersama revowriter. Oleh: Ainun istiharoh Aktivitas satu ini memang tidak asing ya. Sejak kecil kita memang diwajibkan bisa. Susunan huruf yang dirangkai menjadi kata dan kalimat yang mudah dipahami. Nulis.  Anehnya, banyak orang yang bercita2 ingin menjadi penulis. Termasuk saya. Kenapa begitu? ( Cari sendiri aja ya ). Yang jelas, kalau saya, hanya sekedar ingin menuangkan uneg-uneg. Hanya itu. Jadi singkat cerita, minat saya untuk menjadi penulis itu sudah sangat lama, sayangnya tulisan itu hanya berhasil tertumpuk di file laptop atau note HP. Masih belum cukup tabah untuk share ke sosmed karena dirasa kurang meaning. Berulang kali saya berupaya untuk menemukan strong why dan mood booster dalam nulis, tapi tetap saja tidak tergerak. Setelah sekian periode saya mencoba mencari inspirasi dengan berbagai macam sumber bacaan, akhirnya saya tergerak dengan revowriter yang dibentuk oleh bu @asri supatmiati. Tulisan - tulisannya renyah, meaningfull, dan membuat terge

Kalau ditanya, kesan pertama ikut Kelas revowriter, saya jawab daging semua, kelas sangat interaktif,dan diisi oleh orang-orang hebat. Jawaban atas "mengapa kita harus menulis" alhamdulillah sudah saya dapatkan, bukan sekadar "bagaimana menjadi seorang penulis" Sekali lagi: "Tak penting orang kenal kita penulis atau bukan, tetapi menulis adalah kewajiban orang yang berilmu. (Asri Supatmiati @Revowriter) Jadilah Revowriter.  Penulis apa saja, penyampai kebenaran Apapun jenis tulisannya, lakukan sebisanya. Sesuai ilmu yang kita kuasai. Sesuai pemahaman yang kita kuasai. Sesuai pengalaman yang menginspirasi. Menulislah. Usahakan setiap duduk menulis, sampai kelar. Sejadi-jadinya. Sejelek-jeleknya😁